Partikel-partikel itu telah bertemu, menggumpal, dan menggelayut perkasa di atap langit.
Kepekatannya menutupi temaram sang senja namun dengan nuansa kesyahduan
sementara dingin mulai menyelimuti kolong langit
Dengan penuh khidmat mereka telah menjelma rupa Mendung
Dalam ketundukannya mereka telah berkumpul untuk menyelesaikan suatu perkara dari Tuhannya
Burung-burung pun mulai berterbangan menyambut kedatangan Sang Mendung
Burung hujan penduduk desa menyebutnya,
Psarisomus dalhousiae ahli Biologi menamakannya,
Mereka berputar dan menari dengan eloknya dibawah naungan Sang Mendung
Desah dan kicauannya adalah bahasa puji-pujian bagi Pencipta semesta alam
Mendung masih menggelayut, seolah enggan beranjak dari langit senja.
Mungkin juga ia sedang menunggu perintah Tuhannya,
“Akan kemanakah ia harus pergi menjatuhkan peluhnya yang semakin berat itu” (more…)